Palembang, Sonora.ID - Akibat pandemic covid 19, terjadi perubahan era teknologi yang begitu cepat. Saat ini kita sudah berada di era teknologi 5.0, dimana teknologi sudah menjadi bagian kehidupan yang tak terpisahkan.
Dalam acara Smart Talk, Learning Is Experience (11/5/2020) Tokoh dan Praktisi Pendidikan Sumsel Johanes Agus Taruna mengatakan perlunya keterampilan untuk menyelaraskan dengan kondisi ini.
“Ada 5 keterampilan yang diperlukan, dan berhubungan dengan profesi, pertama kemampuan komplek problem solving. Harus memiliki kemampuan bernegosiasi dengan banyak pihak dan membuat deal – deal yang berkaitan dengan banyak orang. Kedua adalah kemampuan berfikir kritis atau kreatif, jawaban 1 + 1 bukan 2, tapi banyak, bisa 3 -1, atau 4 -2 dan sebagainya. Ketiga adalah kemampuan berbahasa asing. Tidak hanya bahasa Inggris, semakin banyak menguasai bahasa asing akan semain banyak kemungkinan deal deal, dan semua dilakukan secara online. Keempat kemampuan berkolaborasi, sekarang sudah tidak ada lagi kata persaingan. Kelima adalah kemampuan menggunakan teknologi,” ujarnya.
Ia menambahkan dengan 5 kemampuan tadi, maka orang tua, guru dan murid akan berbeda.
“ dulu waktu pulang sekolah anak ditanya, ‘tadi belajar apa ?’, sekarang, ‘ tadi menemukan apa ?’, sekolah tidak lagi focus ke pembelajaran pengetahuan, tapi kepada pembelajaran pengalaman,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa ke 5 kemampuan tadi juga termasuk kedalam kemampuan berenterpreneurship.
“ kemampuan ini penting, sekarang tidak perlu modal besar untuk membuka usaha, sekarang zamannya online, tinggal kemampuan marketing online ditingkatkan. Kemampuan entrepreneurship sangat terbuka,” ujarnya.
Ia menambahkan profesi profesi yang berpeluang di era 5.0 antara lain.
“ jasa marketing online, kemampuan berjualan secara online, baik pribadi maupun perusahaan. Talent – talent yang bisa bikin konten, kedepan menjual akan sangat mudah, tidak perlu lagi pergi ke mall, buka aplikasi, bisa beli, semua ditawarkan lewat foto. Membuat aplikasi, fotografer termasuk profesi yang berpeluang di era 5.0,” ujarnya.
Baca Juga: Pasca Demo Tolak Omnibus Law, Klaster Baru Covid-19 di Palembang Belum Terungkap