Banjarmasin, Sonora.ID - Akibat pandemi CoVID-19 yang melanda, program imunisasi terhambat.
Hasilnya, tahun ini Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) belum dapat memenuhi pencapaian terkait program imunisasi yang sebelumnya ditargetkan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi memaparkan bahwa setidaknya ada dua alasan mengapa hal itu bisa terjadi.
Pertama, di masa pandemi masih ada sebagian warga yang enggan membawa bayinya untuk diimunisasi ke Puskesmas, terlebih adanya kebijakan di rumah saja saat CoVID-19 sedang tinggi-tingginya di Kota Banjarmasin.
Baca Juga: Begini Strategi Dokter dalam Imunisasi Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Alasan kedua, karena para petugas lebih fokus dalam penanganan COVID-19 di Kota Banjarmasin.
"Dari 71 persen yang ditargetkan, program imunisasi yang berjalan masih 51 persen. Maka di sisa waktu ini akan kami kejar ketertinggalan itu," bebernya kepada Smart FM Banjarmasin, Rabu (11/11) siang.
Di sisi lain, Machli sebenarnya hendak menjalankan program imunisasi dari rumah ke rumah.
Namun, tentu petugas harus mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
Menurut Machli, ketika hal itu dilakukan, pihaknya mengaku khawatir apabila menimbulkan prasangka lain dari masyarakat.
"Khawatirnya, masyarakat jadi menyangka bahwa rumah yang didatangi merupakan pasien CoVID-19," tambahnya.