Semarang, Sonora.ID - Diketahui jika Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menginisiasi program sekolah virtual, telah berjalan di dua sekolah rintisan di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali.
Secara teknis, pembelajaran di sekolah virtual ini terbagi dalam dua metode. Porsi 70 persen pembelajaran dilakukan secara virtual dan 30 persen pembelajaran tatap muka.
"Maksimal nanti hanya 30 persen yang tatap muka. Lainnya dengan cara sekolah virtual," tutur Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Syamsudin Isnaini.
Baca Juga: Pemprov Jateng Siapkan Belajar Virtual untuk Tekan Angka Putus Sekolah
Pembelajaran tatap muka itu dilakukan untuk mengumpulkan siswa kelas virtual. Seperti halnya saat pertemuan awal, siswa kelas virtual dikumpulkan dulu untuk mendapatkan penjelasan. Misalnya, soal penjelasan buku modul dan hal terkait lain pada kelas virtual.
"Nanti pada saat akan kenaikan kelas atau ujian, juga akan ketemu lagi," terang dia.
Porsi 30 persen pembelajaran tatap muka diarahkan untuk pengenalan lingkungan, metode pembelajaran, bimbingan konseling, tugas laboratorium, dan lainnya.