Find Us On Social Media :
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Husni Thamrin (Istimewa)

Program Gammara'NA Turunkan Angka Stunting di Bone dan Enrekang

Dian Mega Safitri - Selasa, 17 November 2020 | 16:00 WIB

Makassar, Sonora.ID - Program Gammara'Na berhasil menekan angka stunting di Sulsel di dua kabupaten yakni Bone dan Enrekang. Demikian seperti disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Husni Thamrin, belum lama ini.

Husni membeberkan, data persentase stunting di Kabupaten Bone pada 40 desa lokus menurun, dari 13 persen menjadi sekitar 10 persen pada Oktober.

Begitupula dengan progress intervensi stunting 30 desa lokus di Kabupaten Enrekang, yang sebelumnya hampir 23 persen, kini menjadi 21 persen.

Baca Juga: Proyek PLTSa di TPA Antang Makassar Terkendala Studi Kelayakan

"Data persentase stunting di Kabupaten Bone pada 40 desa lokus yaitu 13,30 persen menjadi 10,77 persen pada bulan Oktober. Begitupula dengan progress intervensi di Kabupaten Enrekang yaitu 22,67 persen stunting pada 30 desa lokus menurun menjadi stunting 21,70 persen," kata Husni Thamrin.

Menurutnya, hasil yang cukup signifikan tersebut sebagai dampak perubahan perilaku ibu hamil dan baduta atau anak di bawah usia dua tahun serta dukungan keluarga. Pihaknya pun mengklaim, program inovasi Gubernur Sulsel yakni Gammara'NA memberi andil besar terhadap daerah lokus untuk mencegah stunting.

"Berdasarkan capaian selama tiga bulan pendampingan pada ibu hamil dan baduta menunjukkan bahwa program Gammara’Na memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama pada sasaran," tandasnya.

Baca Juga: Turunkan Pendamping Gizi, Pemprov Sulsel Berantas Stunting di 9 Kabupaten

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari menuturkan, tahun ini Pemprov Sulsel melalui APBD menyediakan dana sebesar 10 miliar.

Masing-masing kabupaten, kota yang menjadi lokus penanganan stunting mendapat 100 juta. Pemprov Sulsel sendiri telah menetapkan 205 Desa dan 22 Kelurahan sebagai lokus prioritas intervensi stunting pada tahun depan.