Palembang, Sonora.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan meminta masyarakat tetap mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) meski berdasarkan data Januari – Oktober 2020 kasus DBD mengalami penurunan.
“Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sumsel tercatat turun menjadi 2.120 kasus pada periode Januari – Oktober 2020 dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebanyak 2.396 kasus. Meski demikian kami tetap meminta masyarakat supaya tetap mewaspadai penyakit DBD,” kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Sumsel Muyono ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Sepanjangan Tahun 2020 Kasus DBD di Sumsel Mengalami Penurunan
Menurutnya, saat ini Sumsel sudah kembali memasuki musim hujan yang berarti selalu menjadi periode peningkatan kasus DBD terutama rentang pada Januari – Februari 2021 mendatang.
“Tetap biasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta menggerakan kembali 3M (mengubur, menguras dan menutup) untuk mencegah pembiakkan nyamuk,” katanya.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel telah membuat edaran Gubernur Sumsel terkait kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD, khususnya dalam kondisi Covid-19 yang memaksa seluruh kegiatan disesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan Yang Terbukti Efektif Menaikan Kadar Trombosit
Selain itu, Dinkes Sumsel juga terus mengoptimalkan gerakan 3M plus satu rumah saru jumantik (G1R1J) untuk memaksimalkan pencegahan DBD yang menjadi penyakit musim penghujan.
Ia merincikan Kota Palembang mencatatkan kasus DBD tertinggi dengan 409 kasus, disusul Banyuasin (231 kasus), Prabumulih (218), Muara Enim (170), Musi Banyuasin (160), OKU Timur (151), Lahat (151), Lubuklinggau (134), Ogan Ilir (92), OKI (82), Pagaralam (79), PALI (76), Musi Rawas (63), OKU Selatan (37), Muratara (27), OKU (21), dan Empat Lawang (19).
Sedangkan kasus meninggal tercatat berada di Kabupaten Banyuasin, Muara Enim dan Muratara.