Find Us On Social Media :
Masa Pandemi, Rumah Sakit Mohammad Hoesin Upayakan Pengobatan Pasien Kanker Sesuai Prokes ()

Masa Pandemi, Rumah Sakit Mohammad Hoesin Upayakan Pengobatan Pasien Kanker Sesuai Prokes

Jati Sasongko - Rabu, 25 November 2020 | 11:45 WIB

Palembang, Sonora.ID - Meskipun adanya penuruan pasien yang berobat ke rumah sakit di masa pandemi, namun tidak halnya dengan pasien kanker. Dr. Wahyudi Hidayat, Sp.Onk.Rad dalam acara Bincang Dokter (24/11/2020) mengatakan bahwa pihaknya tetap melaksanakan pelayanan radiasi kepada pasien kanker seperti biasa dari bulan Maret hingga sekarang.

"Kondisi yang harus diobati, daftar tunggunya sampai 3 bulan, jadi berjalan normal seperti biasa di RSMH," ujarnya.

Ia menjelaskan pengobatan pada pasien kanker sederhana tidak seperti pasien yang hendak operasi.

"Seperti rontgen dada, tinggal lokasinya disesuaikan, kalau kanker payudara, lokasinya didada, kalau serviks di bawah perut bawah. Efek samping yang timbul jauh lebih ringan, seperti kulit ada iritasi atau hitam, efek tersebut akan hilang setelah 2 minggu, setelah penyinaran selesai. Efek samping lain tergantung kondisi pasien, kanker payudara sekitar kulit saja efeknya, tidak muntah atau mencret, rambut rontok, pasien serviks efeknya diare tapi ringan, yang tidak enak kanker nasofaring, efek dari radiasi adanya sariawan dan tidak nafsu makan," ujarnya.

Baca Juga: Komisi III DPRD Bateng Kunjungan Kerja ke DLHP Sumatera Selatan

Ia mengatakan dalam pengobatan kanker dibutuhkan 3 tahap proses pemulihan. Tahap pertama adalah operasi untuk menghilangkan bagian besar tumor, tahap kedua kemoterapi, pengobatan lanjutan setelah operasi untuk mencegah penyebaran dan mengurangi kekambuhan dan tahap ketiga adalah radiasi yaitu pengobatan tambahan untuk mencegah kekambuhan.

"Peran radiasi 50%, pasien kanker membutuhkan pelayanan radiasi karena kanker sifat kambuhnya tinggi karena ganas tumbuh terus. dengan kemo dan sinar sebanyak 35 kali atau 7 minggu, sekali penyinaran lamanya 15 sampai 20 menit, tidak panas, sakit dan bau," ujarnya.

Di masa pandemi pasien kanker yang hendak berobat diharapkan mematuhi protokol kesehatan, makan makanan bergizi dan menghindari makanan yang diawetkan seperti dikaleng, diasinkan atau diasap karena mengandung senyawa yang memicu kanker.

Makanan gosong juga sebaiknya dihindari karena memicu kanker. Pasien yang ingin berobat sebaiknya menerapkan telemedicine kecuali perlu tindakan sperti nyeri berat, pendarahan dan sesak.

Baca Juga: Wujudkan Pemilu Sehat, ASN Diimbau untuk Tegakkan Netralitas