Makassar, Sonora.ID - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) secara tegas menolak seruan jihad yang dilakukan sekelompok orang di masjid. Hal itu disampaikan JK dalam rapat webinar dengan seluruh pengurus DMI se-Indonesia, dan juga pemuda-remaja masjid, baru-baru ini.
Pernyataan JK tersebut menindaklanjuti video viral yang merekam sekelompok orang di masjid melafadzkan adzan dengan tambahan kata jihad. Video tersebut kemudian menimbulkan keresahan.
“Adzan hayya alal jihad itu keliru, harus diluruskan. DMI menyatakan secara resmi menolak hal-hal seperti itu. Masjid jangan dijadikan tempat untuk kegiatan yang menganjurkan pertentangan,” ujar Jusuf Kalla.
Baca Juga: Palestina Disarankan Hengkang dari Liga Arab, Israel Jadi Pemicunya
Menurut JK, pengertian jihad tidak bisa diartikan seruan untuk membunuh, membom, atau saling mematikan. Jihad justru lebih kepada menuntut ilmu atau berdakwah. Salah satu contoh keliru atas nama jihad adalah yakni peristiwa di Sigi, Sulawesi Tengah, seorang teroris membunuh warga tak berdosa secara keji.
"Jihad tidak selamanya bermakna negatif karena menuntut ilmu atau berdakwa juga bisa diartikan berjihad. Sehingga kalau mau berjihad, dapat dilakukan dalam menuntut ilmu atau berdakwah," jelasnya.
Baca Juga: Salat 5 Waktu, Kenapa Cuma Azan Subuh dan Magrib yang Ditayangkan?