Yogyakarta, Sonora.ID - Sinergi dan kolaborasi merupakan kunci untuk dapat bangkit dari merosotnya ekonomi DIY sepanjang tahun 2020 ini.
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi DIY. Pertama, Covid-19 menyebabkan tekanan ekonomi di seluruh dunia, termasuk DIY.
Berhentinya aktivitas pergerakan manusia pada semester I lalu, menyebabkan jangkar perekonomian DIY, yaitu sektor pariwisata dan pendidikan mengalami kontraksi dalam.
Kedua, faktor statistical based effect menjadi salah satu penyebab penurunan kinerja ekonomi DIY. Pasca berakhirnya proyek strategis nasional Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), belum ada lagi investasi besar lain yang masuk ke DIY yang dapat mendorong sektor investasi dan sektor konstruksi DIY.
Sehingga dalam jangka pendek pertumbuhan ekonomi DIY 2020 mengalami penurunan.
Namun berkat implementasi Kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional serta upaya kolaborasi berbagai pihak, dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional, DIY telah melewati puncak tekanan pada triwulan II/2020 lalu, dan saat ini ekonomi DIY perlahan mulai pulih.
Pandemi Covid-19 mengajarkan banyak hal, dimana kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk pemulihan ekonomi.
Bank Indonesia DIY selalu berkomitmen menjadi mitra strategis Pemda DIY, Akademisi, dan Pelaku Usaha, untuk berkontribusi nyata dalam memajukan ekonomi DIY.