Banjarmasin, Sonora.ID – Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalimantan Selatan melalui pengelolaan alur ambang Sungai Barito dan jasa kepelabuhan, menjadi fokus utama Komisi III DPRD Provinsi dalam pertemuan dengan PT. Pelindo III (Persero) di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Komisi yang membidangi masalah infrastruktur itu dikomandoi ketuanya, Sahrujani, untuk beraudiensi bersama Direktur Teknik PT. Pelindo III (Persero), Boy Robyanto.
“PT. Ambang Barito Nusapersada (Ambapers) yang merupakan perusahaan patungan perseroan terbatas dengan bidang usaha pengelolaan alur pelayaran, telah berubah menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) dan harus menyesuaikan dengan regulasi baru yang saat ini dalam proses,” tuturnya dalam pertemuan.
Baca Juga: Gratis, Ini Rute dan Jam Operasional Bus Wisata Metro di Makassar
Dengan adanya perubahan status itu, menurutnya ada peluang untuk optimalisasi PAD bagi Kalimantan Selatan, yakni perluasan objek pungutan jasa alur dan kenaikan tarif pungutan jasa alurnya, kerjasama pengelolaan jasa kepelabuhan lainnya seperti usaha bongkar muat, depo peti kemas, pemanduan dan lainnya.
Sementara itu, Boy yang sebelumnya pernah bertugas menjadi Asisten Manager Pelindo Regional Kalimantan Selatan, juga menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Komisi III DPRD Kalimantan Selatan untuk beraudiensi terkait hal-hal penting yang sedang dihadapi.
Baca Juga: 4 Tahun Kepemimpinan Ibnu Sina di Banjarmasin, Warga Beri Tanggapan Positif