Banjarmasin, Sonora.ID – Tinggal 1 hari lagi, Pilkada Serentak 2020 di Kalimantan Selatan digelar, baik untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati di 5 kabupaten, maupun Wali Kota dan Wakil Wali Kota di 2 kota.
Imbauan pun datang dari banyak pihak untuk menyukseskan gelaran pesta demokrasi lima tahunan itu pada besok hari, (09/12).
Tak hanya terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan saat mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) saja, namun juga terkait pentingnya menggunakan hak pilih sesuai hati nurani.
Seperti yang diungkapkan Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK, Selasa (08/12) siang ketika ditemui di ruang kerjanya.
Selaku wakil rakyat, Ia mengingatkan agar hak pilih digunakan sebagaimana mestinya untuk memilih pasangan calon yang dinilai pantas untuk memimpin daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Mengingat, Pilkada merupakan representasi dari suara rakyat yang memilih sendiri kepala daerahnya secara langsung tanpa boleh ada intervensi dari pihak manapun.
“Saya sebagai wakil rakyat, mengimbau elemen masyarakat di Kalimantan Selatan, gunakanlah hak pilih dan pilihlah sesuai hati nuraninya,” tuturnya.
Dalam Pilkada kali ini, Supian sangat berharap tingkat partisipasi pemilih dapat meningkat dari pemilihan umum sebelumnya. Terutama menekan suara yang memilih golput yang selama ini masih cukup tinggi dari beberapa kali gelaran Pemilu, baik Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden ataupun Pemilihan Kepala Daerah.
Angka golput diharapkannya dapat ditekan seminimal mungkin dan diharapkannya partisipasi 2 juta lebih pemilih di Kalimantan Selatan dapat sesuai dengan target KPU Provinsi yang mencapai 80 persen, atau bahkan lebih dari itu.
Terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di tengah situasi pandemi CoVID-19, Ia tak henti mengingatkan agar pemilih sudah menerapkan protokol kesehatan sejak dari rumah, yakni dengan menggunakan masker serta sarung tangan ketika sudah sampai di TPS atau saat hendak melakukan pencoblosan.
“Setelah selesai memilih, jangan berkerumun dan segera balik ke rumah,” pintanya.
Politikus senior Partai Golkar ini juga mengingatkan pada para pendukung pasangan calon untuk tidak melakukan selebrasi atau euforia di TPS, yang dapat memengaruhi situasi yang kondusif di lokasi pemilihan.
Terutama saat proses penghitungan suara, agar tidak terjadi gesekan antar pendukung pasangan calon yang sedang bersaing memenangkan pemilihan.
Bahkan menurutnya, keberadaan tim atau pendukung pasangan calon di TPS sudah seharusnya membantu kinerja KPU dan Bawaslu dalam pengamanan jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara.
“Semua tim sukses harus ikut menggiring pengamanan, karena pihak KPU dan Bawaslu orangnya terbatas,” pungkasnya.