Find Us On Social Media :
Bio Farma akan persiapkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk finish product yang terbagi dalam dua kali pengiriman. (Bio Farma)

Bio Farma Siapkan 3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tenaga Medis

Indra Gunawan - Rabu, 9 Desember 2020 | 16:22 WIB

Bandung, Sonora.ID - Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma akan persiapkan 3 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk finish product, yang terbagi dalam dua kali pengiriman.

Untuk tahap awal, dikirim sebanyak 1,2 juta dosis dalam bentuk kemasan dosis tunggal pada Minggu (6/12/2020), yang dikirimkan langsung dari Beijing ke Jakarta, kemudian dibawa ke Bio Farma, Senin (7/12/2020).

Kedatangan vaksin Covid-19 ini menunjukan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang menunjukan langkah konkret, untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 dalam
rangka mempercepat penanggulangan pandemi COVID-19.

Pemilihan vaksin Covid-19, harus memenuhi beberapa faktor abtara lain, harus memenuhi unsur keamanan, harus cepat, dan harus juga (bisa) Mandiri. Kemudian vaksin yang terpilih tersebut, harus memiliki unsur keamanan, khasiat dan mutu yang terjamin oleh lembaga yang berwenang, yang harus dapat dibuktikan dari serangkaian pengujian, dimulai dari pre-klinis, Uji Klinis 1, 2 dan 3.

Baca Juga: Jadi Orang Pertama yang Terima Vaksin Covid-19, Begini Cerita Keenan

“Dilihat dari timeline atau progress pengembangan, calon vaksin Covid-19 dari Sinovac, termasuk 1 dari 10 kandidat yang paling cepat yang sudah masuk ke Uji Klinis tahap 3. Kemudian, dari sisi platform atau metode pembuatan vaksin, yang menggunakan platform inactivated, sudah terbukti /proven pada jenis-jenis vaksin yang lainnya, dan sudah dikuasai oleh Bio Farma dan sistem mutu Sinovac sudah diakui oleh WHO dan ada alih teknologi dalam kerjasamanya," ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam keterangan resminya kepada Sonora Bandung, Selasa (8/12/2020).

"Total ada tiga juta dosis vaksin yang diperuntukan bagi tenaga kesehatan sebagai garda terdepan, sesuai rekomendasi dan kajian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI)," ucapnya lagi.

Menurutnya, vaksinasi untuk tahapan pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan tinggi di tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Kemudian akan diperluas ke tenaga kesehatan non-komorbid di provinsi lainnya.