Proses peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, pemotongan tumpeng, dan dilanjutkan dengan pemotongan untaian melati.
Saat itu, Wali Kota Risma juga sempat keliling di Tahura Balasklumprik itu, sembari memberikan makan bebek di bagian belakang Tahura itu. Bahkan, ia juga sempat melihat panen Lele di bozem yang ada di Tahura tersebut.
Baca Juga: Risma Resmikan Kompleks Sentra Ikan Romokalisari di Surabaya
Pada kesempatan itu, Risma menjelaskan bahwa Tahura Balasklumprik itu luasnya sekitar 4 hektar dan penanamannya sudah dimulai sekitar Bulan Desember 2010. Kini, tanaman itu sudah tumbuh besar dan kawasan itu sudah berubah menjadi hutan, berbagai infrastruktur penunjangnya sudah jadi, sehingga ia berharap Tahura tersebut bisa menjadi tempat wisata sekaligus bisa meningkatkan income warga sekitar.
“Jadi, gerakan kita mengarah ke lingkungan karena kita mendapatkan oksigen dari tempat ini, sehingga nanti ini akan menjadi tempat wisata, dan sekaligus juga bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar,” kata Risma.
Menurutnya, masuk ke Tahura itu gratis, tapi untuk beberapa venue seperti sepeda air nanti akan dikomunikasikan dengan warga setempat untuk pengelolaannya, sehingga nanti warga bisa mendapatkan akses ekonomi dari tempat tersebut. Ia mencontohkan seperti Mangrove Gunung Anyar yang tiketnya dengan cara membeli bibit mangrove.
Baca Juga: Upaya Tekan Polusi & Turunkan Suhu Surabaya, 573 Taman Telah Dibangun Selama Kepemimpinan Risma