Sonora.ID – Wabah flu burung di Jepang kini sudah menyebar ke peternakan baru di 10 wilayah atau prefektur.
Melansir dari Kompas.com yang mengutip Reuters (14/12/2020), para pejabat Jepang memerintahkan untuk melakukan pemusnahan setelah jumlah unggas yang mati meningkat.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran flu burung yang lebih luas lagi.
Setidaknya, sebanyak 11.000 burung akan dipotong dan dikubur, setelah flu burung ditemukan di sebuah peternakan telur di Kota Higashiomi, prefektur Shiga.
Baca Juga: Bukan Corona, Kali Ini China Melaporkan Wabah Flu Burung H5N1 di Hunan
Selain di Shiga, wabah flu burung ini juga telah terdeteksi di prefektur Kagawa, yang sudah melaporkan kasus flu burung sejak bulan lalu.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengunhkapkan bahwa wabah di Jepang dan Korea Selatan ini merupakan satu dari dua epidemi flu burung (PAI) yang sangat patogen dan menyerang unggas di seluruh dunia.
Menurut FAO, baik strain yang terdeteksi di Asia maupun Eropa, semua berasal dari burung liar.
"Virus yang ditemukan di Jepang secara genetik sangat mirip dengan virus Korea baru-baru. Ini berarti terkait dengan virus di Eropa dari awal 2020, bukan yang saat ini beredar di Eropa, kata petugas kesehatan hewan senior FOA, Madhur Dhingra.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan RT-PCR Nasional, Bio Farma Optimalkan Kapasitas Produksi
"Artinya saat ini kami memiliki dua epidemi HPAI H5N8 yang berbeda di Asia Timur dan Eropa," imbuhnya.
Terkait wabah flu burung ini, FAO telah mengeluarkan peringatan kepada otoritas kesehatan Afrika untuk meningkatkan pengawasan pertanian untuk menghindari penyebaran strain Eropa yang lebih baru di sana.