Palembang, Sonora.ID - Guna terwujudnya pembangunan bangsa dan negeri, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat menilai hal tersebut harus didasari dengan nilai-nilai kebenaran yang berada ditengah-tengah kebenaran.
Hal ini diungkapkan, Ketua Komisi Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat KH Dr Sodikun Msi. dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dengan tema 'Meluruskan Arah Bangsa Dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 Secara Murni dan Konsekewen' di Asrama Haji, Sabtu (12/12) lalu.
Ia mengungkapkan, dalam meluruskan Arah Bangsa Dengan Wasathiyatul Islam adalah meluruskan arah yang bertujuan, berusaha, bagaimana meluruskan arah perjuangan bangsa indonesia.
Baca Juga: Gelar Rakerda, Ini Rencana MUI Provinsi Sumsel Tahun 2021 Mendatang
“Jadi apabila dilihat dari persefektif islam astiyah atau wasatul islam, dimana dalam menilai hal tersebut harus didasari dengan nilai-nilai kebenaran yang berada ditengah-tengah kebenaran, jadi tidak terlalu ekstrem, tidak terlalu statis dan sebagainya, itu yang pertama,” jelasnya.
Selanjutnya yaitu dengan tawazul dalam keseimbangan dunia harus dikuatkan, akhirat juga harus dikuatkan, masalah keilmuan dikuatkan, dan masalah keislaman dikuatkan.
“Jadi dalam keseimbangan itu ada langit ada bumi, jadi agar arahnya kesana maka harus dimuat dengan nilai-nilai yang positif, yang dinamis,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenag Tentukan Tema Isi Khotbah Sholat Jumat, Begini Tanggapan MUI