Sonora.ID - Robot Medical Assistant ITS – Unair (RAISA) kembali dipercaya oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) untuk diproduksi secara massal dalam penanganan Covid-19.
Akhir tahun ini, Kemenristek/BRIN memesan 10 unit RAISA dan 35 perangkat pembuka pintu otomatis untuk ditempatkan di rumah sakit yang tersebar di Indonesia.
Ketua Tim Pengembang Robot RAISA, Ketut Eddy Purnama menjelaskan bahwa 10 unit tersebut terdiri dari lima robot RAISA untuk Intensive Care Unit (ICU) dan lima robot RAISA untuk High Care Unit (HCU).
“Semua unit RAISA sudah dilakukan kontrol kualitas dengan menjalankannya sampai beberapa jam dengan jarak sampai lebih dari satu kilometer,” kata dosen yang akrab disapa Ketut ini.
Baca Juga: Resmikan Tahura, Risma Harap Jadi Alternatif Wisata & Perekonomian Warga
Ketut menambahkan, RAISA HCU akan digunakan untuk membantu tenaga medis dalam mengantarkan makanan, minuman, obat, barang pribadi milik pasien, dan komunikasi dua arah antara pasien dan tenaga medis.
Sedangkan, RAISA ICU, dibekali kamera khusus yang digunakan untuk mengontrol tanda vital pasien, tetesan infus, hingga kantong urin pasien.
“Dengan kemampuan itu, tenaga medis dapat memperkirakan kondisi pasien Covid-19 di ICU dengan tepat dan real time, tanpa perlu mendatanginya,” ungkapnya.
Baca Juga: Resmikan Tahura, Risma Harap Jadi Alternatif Wisata & Perekonomian Warga
Dekan Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS ini menambahkan bahwa meski tidak ada fitur khusus yang dipesan, tapi kini RAISA telah dilengkapi beberapa fitur terbaru.
Fitur tersebut memungkinkan robot RAISA untuk dapat mudah dilacak dalam jaringan komunikasi.