Find Us On Social Media :
(dalam pesawat) Gubernur Khofifah bersama Danlanud Abdurrahman Saleh Malang Marsma (TNI) Wayan Superman menebar bibit tanaman di atas Gunung Arjuno, Gunung Wilis dan Gunung Kawi, Rabu (16/12/2020). (Sonora/Budi Santoso)

Revegetasi, Gubernur Jatim Tebar 3,5 Ton Benih Tanaman Lewat Aeroseeding

Budi Santoso - Kamis, 17 Desember 2020 | 11:50 WIB

 

Surabaya, Sonora.ID – Di penghujung 2020, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa  membuat gebrakan baru. Kali ini, dalam rangka memulihkan kembali dan memperbaiki lahan yang terdegradasi dan terdeforestasi di wilayah hutan dan lahan, Pemprov Jatim melakukan kegiatan mitigasi struktural.

Kegiatan tersebut berupa reboisasi dengan cara menabur benih atau biji tanaman di gunung dan lahan gundul yang areanya terjal melalui helikopter/pesawat (aeroseeding). Kegiatan ini dilakukan atas sinergi BPBD Jawa Timur, Danlanud Abdurrahman Shaleh dan Kadivre Perhutani Jawa Timur.

"Aeroseeding menjadi metode paling tepat dalam melakukan revegetasi lingkungan, khususnya di daerah yang sulit untuk dijangkau jalur darat, misalnya seperti di daerah pegunungan. Kemudian, aeroseeding juga menghemat tenaga dan waktu. Dengan aeroseeding wilayah hutan atau lahan bisa berfungsi kembali sebagai penyaring dan penyerap air kedalam tanah, serta untuk menghambat derasnya laju aliran air permukaan," kata Khofifah di Lanud Abd. Saleh, Kab. Malang, Rabu (16/12/2020).

Baca Juga: UK Petra Surabaya Kembali Raih Anugerah Kampus Unggulan

Gubernur bersama Danlanud Abdurrahman Saleh Malang Marsma (TNI) Wayan Superman berkesempatan menebarkan bibit tanaman secara langsung sebanyak 3,5 ton di sekitar Gunung Arjuno, Gunung Wilis  dan Gunung Kawi. 

Jenis Benih yang disebar antara lain, sengon (Buto, Tekik), asem, wadang, trengguli, suren, trembesi klerek, saga, indigofera, jati, mahoni, spathodea, akasia, sirsak, maton, jambu, kelengkeng, nangka, vetiver, lamtoro dan maesopsis

Khofifah menjelaskan, jika tidak dilakukan revegetasi, potensi bencana alam akan semakin tinggi, utamanya memasuki musim hidrometeorologi.

Baca Juga: Antisipasi Peningkatan Debit Air, Wali Kota Risma Tinjau Tanggul Kali Lamong

Potensi bencana alam seperti longsor dan banjir bandang tidak bisa dihindari. Hal tersebut akibat tidak adanya ketahanan tanah dalam mengikat akar, karena akar sudah rapuh dan mudah terjadi longsor.

"Oleh sebab itu, revegetasi harus terus dilakukan. Hari ini adalah wujud adanya sinergi antara Pemprov Jatim, Lanud Abd. Saleh dan Perhutani dalam mengembalikan revegetasi lingkungan yang rusak," lanjutnya.

Revegetasi melalui aeroseeding ini, sebut Khofifah, akan dirasakan manfaatnya beberapa tahun kedepan. Benih yang disebarkan, akan tumbuh besar dan menjadi pondasi kuat untuk meminimalisir terjadi longsor dan banjir saat terjadi hujan.