Find Us On Social Media :
Penjualan tempe di pasar tradisional. (Kompas.com)

Harga Kedelai Naik, Pendapatan Produsen Tempe di Manado Turun Drastis

Gerard Mampuk - Kamis, 7 Januari 2021 | 15:25 WIB

Manado, Sonora.ID - Produsen tempe di Manado ikut terdampak kenaikan harga kedelai yang melonjak tinggi. Dampak kenaikan harga kedelai membuat penghasilan jauh berkurang.

Sebelum harga melonjak naik, biasanya satu karung kedelai atau 50 kilogram seharga Rp 350.000, namun pada akhir Desember tahun 2020, harga terus mengalami kenaikan hingga Rp 450 ribu karungnya.

“Sebelum ada kenaikan harga kedelai biasa membeli satu karung kedelai berat lima puluh kilo gram tiga ratus lima puluh ribu rupiah, tapi saat bulan desember lalu harga kedelai naik jadi empat ratus lima puluh ribu rupiah per karung. atau biasanya sati kilo kedelai enam ribu rupiah sekarang jadi sembilan ribu rupiah, naik empat puluh persen, “ kata Novita Ticoalu produsen tempe, di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (6/1/2021)

Baca Juga: Kedelai Mahal, Ternyata Tempe Punya Rahasia yang Bisa Digunakan untuk Diet

Usaha tempe terpukul, tidak hanya saat harga kedelai naik sejak akhir tahun lalu, namun saat pandemi covid-19 yang melanda Sulawesi Utara sejak bulan Maret 2020.

Omset pun berkuarang hingga 50 persen, karena permintaan berkurang.

Novita berharap, harga kedelai di indonesia bisa kembali normal, supaya usaha kecil menengah yang mereka garap tetap bertahan, di tengah pandemi covid-19.