Makassar, Sonora.ID - Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin menanggapi kritikan organisasi profesi dokter mengenai pelonggaran pembatasan jam malam.
IDI sebelumnya menilai kebijakan itu kurang tepat mengingat terjadi peningkatan kasus Covid-19.
Rudy membantah pemerintah melakukan pelonggaran. Menurutnya, hal itu justru memperkecil potensi penularan Covid-19.
Dia mencontohkan saat pembatasan hingga pukul 19.00 wita. Terjadi kepadatan warga beraktivitas di jam tertentu.
Setelah dilonggarkan, waktu mereka lebih banyak dan akhirnya mematuhi peraturan pemerintah.
Baca Juga: Staf dan Dewan Terpapar Covid-19, DPRD Makassar Berlakukan WHF
"Apakah ada orang tidur pukul 19.00 Wita? tidak ada. Artinya apa, masyarakat itu kembali ke rumah, dan belum tidur, tetap beraktivitas, sehingga memunculkan potensi baru, karena ruang berkumpul mereka menjadi lebih sempit," ujar Rudy Kamis (14/1/2021).
Rudy menambahkan berdasarkan kajian tim epidemolog, pembatasan tersebut hanya memperlambat penularan bukan mengurangi penularan Covid-19.
"Ternyata lebih bagus, masyarakat di luar sedikit, nanti pulang baru langsung tidur, makanya kita tambah sampai pukul 22.00 Wita dengan harapan nanti kalau pulang dia sudah tidur," katanya.
Dia memandang ada hal positif dari perubahan jam operasional tersebut. Masyarakat juga bisa lebih terpantau.