Bali, Sonora.ID - Dampak dari cuaca yang tidak bersahabat belakangan ini menyebabkan petani garam di Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali, sementara tak beroperasi.
Pemberhentian sementara ini telah dilakukan dari bulan November 2020 hingga Januari 2021.
Dikutip dari Tribun Bali, petani garam akan kembali berproduksi setelah cuaca membaik.
Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Garam Bali, Desa Purwakerti, Nengah Suanda menjelaskan, petani garam yang masuk di MPIG diliburkan sementara hal ini disebabkan intensitas hujan yang tinggi dan ditambah tingginya ombak pantai.
Baca Juga: Harga Kedelai Meroket, Pengrajin Tempe di Palembang Mogok Produksi
Tak beroperasinya petani garam ini akan berdampak terhadap proses pengeringan garam.
"Dari bulan November sudah tak operasi. Sampai kapan libur? belum bisa dipastikan. Sampai hari ini masih hujan. Semoga cuaca sekitar segera membaik, sehingga petani garam kembali beraktivitas seperti semula," harap Ketua MPIG Garam Bali, Nengah Suanda, Selasa 19 Januari 2021.
Menurut ketua MPIG Garam Bali, sebagian besar anggota MPIG saat ini bekerja di dalam.
Diantaranya menyortir serta mengemas stok garam tahun sebelumnya, yaitu tahun 2019 serta 2020.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Begini Upaya Pertamina Penuhi Kebutuhan BBM di Masa Nataru