Find Us On Social Media :
Wakil Gubernur Bali,Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat memberi kuliah umum secara daring tentang Green Tourism. (Sonora.ID/I Gede Mariana)

Wagub Cok Ace: Program Green Tourism Sejalan Dengan isi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

I Gede Mariana - Kamis, 28 Januari 2021 | 11:15 WIB

Denpasar, Sonora.ID - Wakil Gubernur Bali,Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat memberi kuliah umum secara daring kepada Mahasiswa Program Magister Politeknik Negeri Bali dari Ruang Pertemuan Kantor Wakil Gubernur mengatakan bahwa Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali sejalan dengan program green tourism.

Dalam memberi kuliah umum yang dilakukan secara daring ini, Wagub Cok Ace mengawali pemaparannya menjelaskan bahwa kuliah umum kali ini sangat menarik karena yang dibahas adalah tema di luar pandemi Covid-19. Ia mengungkapkan Biasanya tema yang diangkat selalu dikaitkan dengan Covid-19.

Mengenai tema yang diangkat yaitu ‘Bali Green Tourism’, Wakil Gubernur Bali ini memberikan dua definisi umum. Pertama, green tourism dapat diartikan sebagai wisata yang menitikberatkan pada objek kunjungannya yaitu objek alam hutan, danau, sungai, sawah dan lain sebagainya.

Definisi kedua, green tourism dimaknai sebagai wisata yang berkelanjutan atau wisata yang tidak mengakibatkan kerusakan di lokasi wisata dan cagar budaya yang sedang dikunjungi.

Baca Juga: PKL dan Resto Kota Semarang Boleh Buka Sampai Jam 10 Malam Selama PPKM Jilid 2

Kemudian, Wagub Cok Ace melayangkan sebuah permasalahan apakah pengembangan sektor pariwisata Bali selama ini telah sejalan dengan green tourism?

Menjawab permasalahan tersebut, Wagub Cok Ace, memberi gambaran tentang potensi Bali yang meliputi tiga hal yang saling terkait satu sama lain yaitu Manusia Bali, Alam Bali dan Budaya Bali.

Dalam uraiannya Cok Ace menyampaikan bahwa Orang Bali dikenal memiliki sejumlah keunikan yaitu lebih menekankan pada nilai-nilai kebersamaan/ komunal, tidak selalu berorientasi pada hasil tetapi juga berorientasi pada proses, ramah dalam pergaulan dan toleran terhadap keberagaman.

Kemudian, Modal kedua yaitu alam Bali yang juga memiliki keistimewaan. Alam Bali tak sekadar indah secara fisik, namun juga menyimpan keindahan spiritual yang membedakannya dengan potensi wisata alam di daerah lain.

Baca Juga: Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Sebut Keterisian Kamar Sejak PPKM Masih Fluktuatif