Surabaya, Sonora.ID - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut berperan dalam penanganan insiden longsor. Bersama pihak Jasa Marga dan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada ruas tol Surabaya-Gempol kilometer 6+200.
Koordinator Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan Departemen Teknik Sipil ITS Gani ST MT menjelaskan, insiden yang terjadi Senin (25/01) lalu tersebut diawali dengan adanya longsoran tanah pada jalan tol Surabaya-Gempol.
Longsoran pada kilometer 6+200 ini menyebabkan kerusakan jalan dan mengakibatkan jalan harus ditutup dan dialihkan sementara.
Baca Juga: Evakuasi Belasan Kerangka Jenazah dari Pemakaman Akibat Longsor
“Selain itu setelah saya turun langsung ke lapangan, ternyata retakannya ada genangan air,” kata Gani, Jumat (29/01/2021).
Melalui rekomendasi penanganan dari tim ITS, air pada retakan akhirnya dialihkan dan dialirkan ke saluran air terdekat. Untuk mencegah terjadinya longsoran lagi, disarankan untuk dilakukan pembersihan dan pengangkutan material longsor.
“Kami sarankan untuk melakukan pemotongan sisa material longsornya,” tutur Gani.
Selanjutnya tim ITS merekomendasikan dilakukannya tes sondir pada daerah terjadinya longsor tersebut. Tes sondir ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keras atau lunaknya tanah yang berada pada area tersebut.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan Roland, Korban Longsor di Malang
Berdasarkan hasil tes sondir yang dilakukan, ditemukan bahwa pada kedalaman lima meter dari permukaan tanah asli, terdapat tanah keras.
“Hasil tes ini menunjukkan bahwa timbunan berada pada kondisi yang aman,” ungkap lelaki asal Mojokerto ini.