Find Us On Social Media :
Technopreneurship Sistem yang Memadukan Bisnis dan Teknologi ()

Technopreneurship Sistem yang Memadukan Bisnis dan Teknologi

Jati Sasongko - Selasa, 9 Februari 2021 | 19:49 WIB

Palembang, Sonora.ID - Istilah technopreneurship memiliki kemiripan dengan entrepreneurship, hanya saja core bisnisnya yang berbeda. Yohanes Dicka Pratama, S.T, M.T, dosen teknik industri Unika Musi Charitas dalam acara IT Corner (09/2/2021) mengatakan bahwa entrepreneurship adalah wirausaha pada umumnya atau konvensional, sementara technopreneurship lebih kearah teknologi core bisnisnya.

“Entrepreneurship, wirasusaha yang bisnisnya convensional seperti membuka café, kedai dan sebagainya, technopreneurship kearah teknologi. Revolusi industry 4.0 menuntut banyak hal diselesaikan dengan teknologi, technopreneurship banyak dibahas dimana mana”, ujarnya.

Ia mengatakan bahwa seseorang yang ingin bertechnopreneurship tidak harus berlatar belakang IT, karena technopreneurship merupakan kombinasi antara bisnis dan teknologi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Pasutri Berhasil Raup Untung dari Batok Kelapa

“Yang penting adalah jiwa dan kualitas, serta memiliki daya juang. Yang paling mudah adalah menyusun konsep usaha, berasal dari problem, diidentifikasi, dirumuskan solusinya, mengarah kepada salah satu teknologi, bentuk sistemnya, setelah tahu teknologinya, bisa menghire orang orang yang kompetan dibidang ini. Mereka tidak perlu tahu hal hal yang teknis tapi harus tahu hal – hal yang strategis,” ungkapnya.

Ia juga memberikan tips bagaimana menjadi seorang technopreneurship yang sukses.

“Yang penting adalah komitmen dengan apa yang dijalankan , banyak yang gagal, belum berhasil sudah putus asa. Seorang technopreneurship jangan berfikir langsung untung, berbeda dengan membuka kafe, sebuah teknologi butuh waktu yang lama, system yang fix butuh perbaikan – perbaikan yang cukup lama, belum lagi competitor sejenis. Komitmen dan daya juang tinggi dibutuhkan untuk technopreneur. Selanjutnya dukungan pendanaan. Technopreneruship tidak hanya kebutuhan lokal, tapi global, sehingga harus all out untuk mengumpulkan sumber pendanaan,” pukasnya.

Baca Juga: Strategi Jitu dalam Menghadapi Era Turbulensi Ala Tung Desem Waringin