Sonora.ID - Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT) mengungkap kronologi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Kronologi itu disampaikan oleh Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nur Cahyo Utomo dalam preliminary report atau laporan awal untuk investigasi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
KNKT menyebut posisi hidung pesawat sempat tedeteksi ke atas sementara pesawat miring ke kiri.
Setelah tinggal landas, pesawat SJ-182 mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan, yakni jalur dengan kode ABASA 2D.
Baca Juga: KNKT Sebut Sriwijaya Air SJ-182 Tak Meledak di Udara, Ini Dugaannya
"Data FDR merekam sistem autopilot aktif (engage) di ketinggian 1.980 kaki," ungkap Nur Cahyo dikutip dari Kompas TV.
Kemudian, tuas pengaturan tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan masih tetap. Hal itu terjadi di ketinggian 8.150 kaki.
"Pukul 14.38.51 WIB, karena kondisi cuaca, pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat dan diizinkan," ungkapnya.
Air Traffic Controller (ATC) memperkirakan perubahan arah itu akan membuat SJ-182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari Landasan Pacu 25L yang memiliki tujuan penerbangan sama.
"Oleh karenanya ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki," lanjutnya.
Baca Juga: KNKT Berhasil Unduh Data Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182, Ada 330 Parameter dan Dalam Kondisi Baik