Palembang, Sonora.ID - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan menilai fenomena Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) berpotensi bakal terjadi pada tahun ini.
Hal ini berdasarkan hasil pemantauan restorasi gambut di Provinsi Sumsel yang dilakukan WALHI Sumsel dan Pantau Gambut terhadap beberapa perusahaan yang dinilai melakukan pelanggaran terhadap restorasi gambut.
Manajer Kampanye WALHI Sumsel, Puspita Indah Sari S mengatakan, dari fakta-fakta lapangan yang ditemukan terdapat 6 (enam) perusahaan yang melakukan pelanggaran terhadap peletakan sekat kanal yang dianggap tidak sesuai dengan yang ditentukan.
Baca Juga: Tahun ini Sumatera Selatan Diprediksi Aman dari Bencana Karhutla
“Dari fakta yang kami temukan maka dapat disimpulkan bahwa upaya restorasi gambut di 6 perusahaan ini masih lemah dan berdampak terhadap kerusakan terhadap gambut. Sehingga hal ini dikhawatirkan berpotensi menyebabkan terjadinya Karhutla bahkan dapat menyebabkan bencana ekologi yang lebih besar,” katanya beberapa waktu lalu.
Tidak hanya Karhutla, lanjut Puspita, bahkan hal ini juga akan menyebabkan potensi banjir apabila tata kelola air perusahaan tidak sesuai peraturan.
“Yang pasti ketika perusahaan-perusahaan ini tidak menaati aturan-aturan dalam usaha pemulihan ekosistemnya pasti bencana ekologis akan datang. Sehingga tiap tahunnya akumulasi kerusakan lingkungan hidup akan semakin besar,” jelasnya.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Optimis Kasus Karhutla di Sumsel Dapat Ditekan