Banjarbaru, Sonora.ID – Penyebab banjir bandang dan tanah longsor yang memorak-porandakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) pada pertengahan bulan lalu, kini mulai terkuak.
Selain curah hujan yang sangat tinggi, bencana yang menelan korban jiwa itu juga ditengarai oleh adanya penebangan kayu di hutan lindung yang menyebabkan daya tangkap air berkurang.
Akibatnya, air hujan langsung turun ke dataran rendah, hingga menimbulkan banjir dan tanah longsor.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Kalsel Lagi, Ini Rencana Agendanya
Dugaan adanya praktik ilegal logging itu semakin menguat, setelah DPRD Kabupaten HST bersama pemerintah daerah setempat, unsur TNI/Polri, menemukan banyaknya pohon berdiameter raksasa yang diperkirakan baru saja ditebang.
“Ada indikasi penebangan liar yang biasa disebut ilegal loging (di Pegunungan Meratus),” ungkap Anggota DPRD HST, Yazid Fahmi, kepada Smart FM belum lama ini di Banjarbaru.
Oleh karenanya, lanjut Yazid, pihaknya mendesak agar aparat berwajib untuk serius menangani kasus ini. Apalagi sudah ada bukti-bukti di lapangan yang mengarah kepada praktik penebangan liar.
“Kami meminta aparat penegak hukum agar serius menyelesaikan kasus ini,” pintanya.
Baca Juga: Pantau Lewat Udara, Gubernur Kalsel Sebut Banjir di HST Telah Surut