Find Us On Social Media :
Epidemiolog Nilai Janji Penguatan 3T Hingga Saat Ini Sebatas Wacana ((ANTARA FOTO/SISWOWIDODO))

Epidemiolog Nilai Janji Penguatan 3T Hingga Saat Ini Sebatas Wacana

Alifia Astika - Rabu, 17 Februari 2021 | 12:53 WIB

Sonora.ID - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa belakangan ini terjadi penurunan mengenai kasus pemeriksaan covid-19 di Indonesia.

Epidemiolog tersebut menilai, perihatin dan mempertanyakan janji pemerintah dalam melaksanakan 3T atau pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

"Saya prihatin, ternyata yang dijanjikan penguatan 3T baru sebatas wacana, ini sudah mau satu tahun loh Indonesia mengalami pandemi," kata Dicky saat dihubungi, Selasa (16/2/2021).

Dicky juga berujar bahwa dalam pengendalian pandemi covid-19 Indonesia masih jauh dari kata optimal, baik dari segi strategi maupun praktek yang berlaku di lapangan.

Baca Juga: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Klaim Kasus Baru Covid-19 Secara Global Menurun

"Ini menandakan kita ini salah strategi atau tidak memahami strateginya? Ini pertanyaan saya. Karena sudah hampir satu tahun, belum ada perbaikan yang signifikan, kita lihat kasus kematian juga meningkat itu adalah tanda kegagalan kita dalam mendeteksi dini," ujarnya.

Jika pemerintah tak segera menangani dan mengambil kendali terhadap situasi pandemi covid-19, maka kedepannya Indonesia akan beresiko mengalami lonjakan yang jauh lebih besar.

"Karena ketidakpahaman menilai performa pandemi, jadi ini ibaratnya kita sedang menunggu bom waktu saja yang meledak," pungkasnya.

Baca Juga: Menurut Menkes Budi Gunadi Cara Testing Covid-19 di Indonesia Salah Secara Epidemiologi

Untuk diketahui, pada Juli 2020 lalu Presiden Joko Widodo menargetkan 30.000 tes per hari untuk melacak kasus Covid-19 di masyarakat.