Balikpapan, Sonora.ID - Adanya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat – PPKM serta instruksi Gubernur terkait Kaltim steril disayangkan oleh pengelola usaha sarana olahraga futsal.
Karena sejak diberlakukan aturan itu, omzet atau pendapatan mereka turun 50 hingga 80 persen.
Menurut Juru Bicara Forum Komunikasi Sarana Olahraja Balikpapan, Aris, dari hasil pertemuan pengelola usaha sarana olahraga, diakui kebijakan PPKM yang berubah-ubah sangat membebani para pengelolah sarana olahraga.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Berdampak terhadap Industri Ritel, Omset Turun hingga 40 Persen
“Adanya aturan itu, secara pelan-pelan banyak warga mengurangi aktivitas olahraga. Kini aturan yang baru, operasional futsal dibatasi hingga pukul 18.00 wita dan pengelola dilarang beroperasi pada hari minggu,” ungkapnya.
Aris mengaku, adanya sarana olahraga ini untuk membantu meningkatkan daya imun tubuh dan menjaga kesehatan.
Namun kini harus dikurangi aktivitasnya,sementara itu, pusat perbelanjaan seperti mall tetap buka.
“Kami berharap pemerintah kembali mengkaji ulang mengenai kebijakan pembatasan jam operasional untuk lapangan futsal. Selain itu, pemerintah meninjau jam operasional lapangan futsal yang hanya dibatasi hingga pukul 18.00 wita. Padahal warga banyak yang berolahraga setelah pukul 18.00 wita,” katanya.
Baca Juga: Imbas Pandemi, Aset Bank di Sulsel Menyusut dan Penyaluran Kredit Melambat