Banjarmasin, Sonora.ID -Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan warga yang terinfeksi CoVID-19.
Terbaru, adalah dengan melakukan terapi plasma konvalesen terhadap pasien CoVID-19. Seperti yang telah cukup lama dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin.
Melalui terapi ini, proses penyembuhan pasien yang terinfeksi virus corona dianggap bisa lebih cepat, antara 60 - 90 persen.
Namun yang menjadi kendala adalah belum banyak pendonor plasma konvalesen yang tersedia, untuk pengambilan titer antibodi tersebut.
"Kita terus kerjasama dengan instansi-instansi dan pihak swasta agar setiap karyawan yang sudah pernah terinfeksi virus corona bersedia jadi pendonor. Salah satunya yang baru-baru ini dengan pihak BUMN," ucap dr. Aulia Ramadhan Supit, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin, saat ditemui Smart FM, Kamis (18/02) siang.
Baca Juga: Tabung Melon Langka, Komisi III DPRD Kalsel Minta Distribusi Dikawal
Rama juga berkeinginan, agar institusi pemerintahan bisa menyerukan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pernah terpapar virus untuk menjadi pendonor plasma konvalesen.
Dimana saat ini, lanjut Rama, hanya ada beberapa orang dan secara pribadi saja yang datang dan bersedia menjadi pendonor. Sedangkan secara institusi atau instruksi pimpinan belum ada sama sekali.
"Padahal kita sudah sering mengimbau," tandasnya.
Bukan tanpa sebab, jumlah ASN yang mencapai ribuan orang sangat berpotensi membantu ketersediaan stok plasma konvalesen.
Meskipun tidak semua orang yang bisa menjadi pendonor. Yaitu hanya orang-orang yang benar dinyatakan sembuh secara sendiri dari CoVID-19. Kemudian telah dinyatakan negatif dan tidak bergejala selama 14 hari.
"Tidak semua bisa. Jika orang itu sudah pernah mendapatkan plasma konvalesen maka tidak bisa jadi pendonor. Karena dia sembuh bukan karena anti bodinya. Padahal titer anti bodinya itu yang kita ambil untuk diberikan kepada pasien CoVID-19," pungkasnya.
Baca Juga: Paman Yani Apresiasi Keikutsertaan Generasi Muda dalam Revolusi Hijau