Bandung, Sonora.ID - Gempa bumi yang menimpa Sulawesi Barat akhir Januari 2021 lalu membuat sebagian daerah porak poranda. Gempa berkekuatan 6,2 Magnitudo tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga roboh dan menelan korban jiwa sebanyak 91 orang. Ribuan warga lainnya harus mengungsi ke posko-posko pengungsian.
Menanggapi hal tersebut, Rumah Amal Salman langsung memberangkatkan tim kemanusiaan untuk membantu sekaligus melakukan survei kebutuhan yang sekiranya diperlukan oleh penyintas bencana.
Bersama juga dengan LPPM ITB dan Universitas Tadulako, ketika itu tim gabungan membangun beberapa shelter. Shelter Rumah Amal Salman dibangun di Dusun Petakeang dan Dusun Dayangina, Kec. Tapalang, Kab. Mamuju.
Baca Juga: Setelah Mamuju dan Majene, Pemkot Surabaya Kirim Bantuan ke Jember
Shelter tersebut merupakan salah satu produk teknologi dalam menanggulangi bencana.
"Kerangka yang tidak sederhana menunjukkan shelter yang dibangun telah melalui proses perenungan intelektual agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penyintas," ucap Direktur Rumah Amal Salman, Muhammad Kamal Muzakki dalam siaran persnya kepada Sonora Bandung, Kamis (18/2/2021).
"Hal ini dikarenakan tidak sedikit rumah warga, terutama yang bermaterial tembok semen, yang runtuh akibat diguncang gempa," imbuhnya.
Baca Juga: Ramalan Cuaca Besok, 3 Februari: Mamuju Hujan Lebat, Yogyakarta Hujan Petir