Bandung, Sonora.ID - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menunjuk Bio Farma sebagai perusahaan induk (holding) bagi perusahaan negara dalam bidang Farmasi dengan beranggotakan PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk berkomitmen untuk mewujudkan Healthcare Ecosystem berbasis digital yang terintegrasi di Indonesia.
Dalam mewujudkan ecosystem ini diperlukan suatu transformasi ke arah digital dan juga kolaborasi dengan seluruh penyedia rantai nilai (value chain) healthcare.
Oleh karena itu, PT Bio Farma (Persero) bersama PT Telkom Indonesia, PT Pertamina Bina Medika IHC (PBM), dan PT Asuransi Jiwa Health Indonesia (Mandiri InHealth), menyepakati rencana kerja sama dalam Nota Kesepahaman (MoU) untuk mensinergikan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan.
Baca Juga: Tingkatkan Produksi Plasma Konvalesen, PMI Banjarmasin Gandeng BUMN
Dalam Nota Kesepahaman ini, perusahaan tersebut menyetujui untuk bekerjasama dalam Komersialisasi sistem distribusi produk farmasi, Penggunaan Innovation Framework untuk digital antara Bio Farma dengan PT Telkom, Rencana bisnis Preventive Care antara Bio Farma dengan PBM IHC dan Mandiri Health, Rencana bisnis Re-branding Kimia Farma
Store (Smart Retail) antara Bio Farma dengan TELKOM, dan MANDIRI INHEALTH dan Rencana bisnis Program Rujukan dan Rujuk Balik antara BIO FARMA, TELKOM, PBM IHC dan MANDIRI INHEALTH.
Dalam keterangan resmi Bio Farma kepada Sonora Bandung, Sabtu (20/2/2021), disebutkan penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Digital Healthcare Bio Farma Soleh Ayubi, Direktur Enterprise & Business Service Telkom Edi Witjara, Direktur Transformasi Bisnis Antonius Rainier Haryanto, dan Direktur Utama Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Budi Tua Arifin
Tampubolon.