Sonora.ID - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menilai, stimulus down payment atau DP 0 persen sektor otomotif tak otomatis menggairahkan permintaan pembelian kendaran baru selama aturan pembatasan pergerakan masyarakat belum dilonggarkan.
Selain itu, lanjut Nailul, besarnya risiko pembiayaan sektor otomotif membutuhkan pengawasan dan penerapan manajemen risiko yang tinggi.
Hal itu menurutnya berbeda dengan pelonggaran aturan uang muka properti hingga 0 persen, yang akan positif mendorong permintaan.
Baca Juga: Meski Pandemi, Pemprov DKI Tetap Melanjutkan Program Pembangunan Rumah Susun DP 0%
”Untuk properti ketika DP 0 persen kita melihat mungkin ada peningkatan permintaan karena itu bisa jadi investasi jangka panjang, tapi disisi lain untuk kendaraan bermotor ketika di beri DP 0 persen yang harus diperhatikan adalah pengawasannya, karena sekarang mudah banget masyarakat untuk membeli mobil karena lebih murah apalagi dari sisi fisikal diberikan insentif,” tutur Nailul melalui keterangannya di Jakarta.
Lebih lanjut Nailul menilai, disisi lain pemberian insentif baik fisikal maupun moneter untuk kendaraan bermotor diakuinya memang dapat meningkatkan permintaan kendaraan.
Namun hal itu menurutnya tidak signifikan dengan aturan pemerintah untuk pengurangan mobilitas pergerakan masyarakat karena covid-19.
Baca Juga: Menteri BUMN Ogah Setujui Program Beli Rumah DP 0 Rupiah, Sindir Anies?