Banjarmasin, Sonora.ID - Sudah sepekan terakhir, gas elpiji 3 kilogram di Banjarmasin mengalami kelangkaan, hingga membuat harganya turut melonjak.
Permasalahan transportasi dari depot Pengisian gas LPG di Kawasan Jembatan Barito ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), disebut-sebut menjadi penyebab utamanya.
"Untuk stok elpiji sebenarnya tidak masalah. Suplai kapal elpiji dari Jawa ke Banjarmasin itu tidak ada kendala. Cuma dari depot di Jembatan Barito ke SPPBE itu terkendala jalan. Yakni di Sungai Tabuk itu jalannya rusak. Apalagi jembatan Kayu Tangi itu masih belum selesai," ucap Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kota Banjarmasin, Doyo Pudjadi, kepada Smart FM, di Balai Kota Banjarmasin, Senin (22/02) pagi.
Baca Juga: Dampak Banjir, Sebanyak 46 Ruas Jalan di Banjarmasin Rusak
Ia mengungkapkan, permasalahan truk tangki elpiji yang besar, tidak bisa melalui jalan di Gubernur Syarkawi atau Lingkar Selatan yang saat ini kondisinya rusak berat.
"Permasalahannya, tangki besar itu, terkendala karena harus melalui Sungai Tabuk. Sementara di sana tidak bisa dilalui tangki itu, sehingga SPPBE tidak bisa melakukan pengisian ke elpiji 3 KG dan lainnya," ungkap Doyo.
Saat itu ujar Doyo, Pertamina sudah melakukan upaya untuk pengiriman gas agar lebih cepat, yakni dengan menyewa Kapal LCT untuk mulai pengangkutan gas menggunakan jalur sungai menuju Pelabuhan Trisakti Bandarmasih.