Sonora.ID - Ketua Sub Bidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Lia G.Partakusuma menjelaskan, limbah masker tak hanya berbahaya bagi lingkungan, namun juga berpotensi menjadi alat penularan virus Covid-19 jika tidak dikelola dengan benar.
Menurut Lia, droplet (cipratan liur) yang menempel pada masker dari pasien Covid-19 menjadi sumber utama seseorang bisa tertular infeksi Covid-19.
“Intinya setiap masket punya potensi untuk menularkan bahaya infeksi juga termasuk covid. Kita bisa bayangkan si virus itukan hidup didalam droplet atau cairan, apabila orang itu positif maka akan tertampung didalam masker,” ungkap Lia G.Partakusuma melalui keterangannya di Jakarta.
Baca Juga: Hari Peduli Sampah Nasional 2021, LIPI Hadirkan Webinar 'Jangan Buang Maskermu'
Lebih lanjut Lia menambahkan, ketahanan hidup virus covid-19 pada permukaan diduga bisa bertahan sampai dengan 3 hingga 4 hari kedepan.
Untuk itu Lia mengimbau masyarakat, agar masker yang sudah tidak terpakai harus dilakukan desinfeksi.
Sebab menurutnya, virus covid-19 bisa hilang dengan suhu di bawah 600C atau bisa juga mengunakan cairan alkohol atau direndam dengan cairan detergen.
“Dia itu masih hidup sebetulnya didalam permukaan-permukaan. Memang kalo di aerosol dia cuman bisa tinggal 3 jam, tetapi kalo dipermukaan dalam jumlah banyak dia bisa hidup di kaca, dikayu, diplastik, dilimbah karton selama 3 hingga 4 hari,” ungkapnya
Baca Juga: Keren, Wanita Ini Sulap Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring