Bandung, Sonora.ID - Bulan April 2021 diperkirakan menjadi puncak dari panen raya, ini bertepatan dengan momen Ramadan dan Idulfitri.
Hasil panen raya juga diperkirakan dapat menekan terjadinya penurunan harga gabah di tingkat petani.
Berdasarkan data dari Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani (AB2TI) di 46 kabupaten sentra produksi, harga rata-rata gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Februari berada di kisaran Rp5.200 per kilogram (kg) dan justru stabil di kisaran Rp4.800 per kg pada Maret.
Kondisi ini turut dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat akibat banyak masyarakat yang menambah stok sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
Baca Juga: Dianggap Ilegal, Sejumlah Sayap Partai Golkar Tolak Hasil Musda
Terkait dengan ini, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mendorong para petani pemilik komoditas gabah untuk memanfaatkan Sistem Resi Gudang (SRG). Hal ini melihat kecenderungan turunnya harga gabah saat panen.
"Seperti kita ketahui, bulan Maret – April 2021 ini akan ada menjadi panen raya di beberapa daerah. Dengan memanfaatkan Resi Gudang, stabilitas harga komoditas akan lebih terjaga yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan bagi para petani," tutur Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) melalui keterangan tertulisnya kepada Sonora Bandung, Selasa (3/2/2021).
Data dari Biro Pusat Statistik (BPS), potensi panen periode Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 3,08 juta ton (26,84 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 11,46 juta ton.
Adapun potensi luas panen padi pada periode Januari-April 2021 tersebut mencapai 4,86 juta hektar atau mengalami kenaikan sekitar 1,02 juta hektar (26,53 persen) dibandingkan periode Januari-April 2020 yaitu sebesar 3,84 juta hektar.