Sonora.ID - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Hardly Stefano Pariela dalam konferensi persnya mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga strategi untuk mendorong program siaran yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia, yang ditinjau dari sektor produksi program maupun kebutuhan pemirsa.
Strategi tersebut pertama, membina lembaga penyiaran untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, kedua KPI akan memberikan sanksi penyiaran apabila dalam memproduksi konten melanggar pedoman prilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS), kemudian ketiga KPI akan memberikan apresiasi jika terdapat program acara yang berkualitas.
“Baik pada faktor produksi program maupun faktor pilihan pemirsa KPI memiliki tiga strategi. Strategi yang ketiga itu untuk mendorong produksi konten yang semakin membaik,” tuturnya.
Dari sisi permisa Hardly mengatakan, KPI juga memprogramkan tiga hal kepada pemirsa untuk siaran berkualitas, pertama menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan seperti lembaga penyiaran, kampus atau komunitas lainnya, kedua melakukan kampanye ujaran yang mendidik kepada masyarakat, ketiga gerakan literasi sejuta pemirsa.
KPI juga berkampanye kepada masyarakat terkait literasi media.
Literasi media merupakan bentuk kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai media.
Hardly berharap, melalui literasi media diharapkan permisa bukan hanya penerima informasi yang pasif, tetapi juga menjadi penerima yang kritis bahkan ikut mempengaruhi kualitas informasi yang disebarkan.
“Literasi media harus terus dilakukan, karena dalam industri penyiaran kualitas konten, khususnya kualitas konten siaran televisi sangat dipengaruhi interaksi,” ungkap Hardly.
Baca Juga: Hari ini KPI Akan Memanggil Stasiun Televisi yang Tayangkan Lamaran Atta dan Aurel