Find Us On Social Media :
Kepala Perpusnas Muhamad Syarif Bando dalam kunjungan kerja di Kabupaten Nagekeo, NTT dalam rangka peningkatan literasi nasional, Kamis (25/3/2021) (Dok Perpusnas)

Perpusnas Dukung Peningkatan Kesejahteraan di Nagekeo,NTT

Jumar Sudiyana - Kamis, 25 Maret 2021 | 15:18 WIB

Ruteng, Sonora.Id - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI mendukung upaya percepatan peningkatan kesejahteraan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur melalui literasi.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan dukungan diberikan karena melihat komitmen tinggi dari Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do terhadap peningkatan literasi masyarakat.

Hal ini disampaikannya dalam gelar wicara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat yang diselenggarakan Perpusnas dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Nagekeo di Aula Kabupaten Nagekeo, pada Kamis (25/3/2021).

“Tidak mudah menemukan bapak bupati seperti ini, pemimpin yang mempunyai komitmen seperti ini adalah Lee Kwan Yew yang pada tahun 70-an memimpin Singapura dan mengantarkan Singapura menjadi negara termakmur di dunia saat ini,” jelasnya.

Menurut Syarif sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi harus dilakukan untuk mengubah Nagekeo dan menyusun format pembangunan melalui literasi di NTT.

Dukungan diberikan Perpusnas melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan perguruan tinggi di Nagekeo yakni Universitas Flores, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Santa Ursula, Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa, dan Politeknik St. Wilhelmus.

Perpusnas juga memiliki program unggulan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Melalui program tersebut, perpustakaan menjadi tempat pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan keterampilan hidup guna menghasilkan barang dan jasa sehingga kehidupan ekonominya meningkat yang digulirkan sejak 2018.

Syarif menjelaskan, literasi bukan sekadar pengenalan huruf, kata, dan kalimat. Literasi memiliki makna luas dan pada level tertinggi, literasi adalah kemampuan menciptakan barang dan jasa, yang bermutu, yang bisa dipakai kompetisi global.

Dia menegaskan kemajuan bangsa dan kemampuan berdaya saing pada revolusi industri, membutuhkan andil perguruan tinggi. Dia mendorong para rektor dan pengajar di perguruan tinggi agar berbenah sehingga bisa mencapai level tertinggi literasi yakni menghasilkan lulusan yang produktif, unggul, dan berdaya saing.

“Apa sih revolusi industri yang dibicarakan semua orang? Revolusi industri, kita dipaksa hidup yang sangat cepat. Jadi teknologi adalah high tech dan di satu sisi kita dipaksa untuk membeli sesuatu yang baru. Coba bayangkan kalau kita tidak berubah sistem pendidikannya di kampus, mohon maaf,” ujarnya.

Sejumlah fasilitas bebas biaya sudah disediakan Perpusnas untuk mendukung hal tersebut yakni layanan daring iPusnas, e-Resources, dan Khastara. Para pelajar dan mahasiswa di Nagekeo didorong agar memanfaatkan fasilitas buku dan jurnal elektronik yang tersedia.