Banjarmasin, Sonora.ID - Adanya orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya turun ke sekolah untuk mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dimaklumi oleh Dinas Pendidikan Banjarmasin.
Kekhawatiran itu lantaran PTM masih diselenggarakan di tengah masa Covid-19, hingga akhirnya orang tua takut mengizinkan anaknya turun sekolah. Akibatnya siswa pun terpaksa mengikuti Ujian Sekolah (US) secara daring.
"Sebenarnya tidak ada kewajiban untuk ikut tatap muka. Kalau memang orang tuanya tidak setuju ya tetap dilayani secara daring," ucap Totok Agus Daryanto, Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin melalui telepon, Senin (29/03) siang.
Baca Juga: Tak Dapat Izin Orang Tua Ujian di Sekolah, Guru Pantau Siswa Lewat Kamera
Totok mengakui, bahwa memang ada sebagian siswa yang difasilitasi sekolah untuk menggelar ujian secara daring. Meskipun hanya sebagian kecil. Karena untuk di SMP Negeri, mayoritas siswa mengikuti ujian secara tatap muka.
Berbeda halnya dengan sekolah swasta, yang diakuinya kebanyakan memang menyelenggarakan ujian secara daring.
"Tidak masalah, asalkan mereka mampu memberikan fasilitas diperbolehkan saja," tandasnya.
Baca Juga: Staf Sekretariat dan Anggota DPRD Kalsel Jalani Vaksinasi CoVID-19
Lantas, bagaimana dengan teknisnya? Totok menekankan, bahwa waktu pelaksanaan ujian bersamaan dengan mereka yang menggelar di sekolah. Kemudian pelaksanaannya terkontrol oleh pihak guru melalui aplikasi zoom.
"Waktunya bersamaan. Misalnya dua jam di sekolah. Mereka juga begitu," tuntasnya.
Diketahui sebelumnya, Terhitung mulai hari ini, Senin (29/03), siswa kelas 9 SMP di Banjarmasin menggelar Ujian Sekolah (US). Selain tatap muka, sebagian siswa kelas 9 SMP di Kota Banjarmasin juga ada yang mengikuti pelaksanaan ujian secara online.
Baca Juga: Raih Predikat Terakreditasi Penuh, BBPPKS Banjarmasin Diminta Tingkatkan Inovasi
Seperti yang terpantau Smart FM Banjarmasin di SMPN 7 Banjarmasin, yang berlokasi di jalan Veteran Sungai Bilu, Kec. Banjarmasin Timur. Setidaknya ada 3 orang siswa yang mengikuti ujian secara daring.
Sebagai konsekuensinya, siswa yang mengikuti ujian secara online diberikan beberapa persyaratan oleh pihak sekolah. Yakni harus menyediakan minimal dua buah handphone android atau laptop.
Di mana satu handphone digunakan untuk mengerjakan soal ujian dan satunya lagi untuk memantau siswa melalui kamera. Sehingga tidak ada kesenjangan antara ujian di sekolah dan di rumah. Alias sama-sama dalam pantauan guru.
Baca Juga: Petugas Sigap, Pembalakan Liar di Hutan Lindung Tanah Laut Digagalkan