Banjarmasin, Sonora.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin turut angkat bicara, mengenai kerumunan siswa yang terjadi seusai ujian sekolah secara tatap muka berakhir.
Sebelumnya, penggunaan masker yang benar masih diabaikan oleh sebagian siswa saat berada di sekolah saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM), juga sempat menjadi sorotan tim Satgas Pengendalian Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, yang juga juru bicara Satgas Covid-19, Machli Riyadi menekankan agar dewan guru lebih intens mengawasi siswa-siswi di sekolah, dengan mengaktifkan Satgas Covid-19 Sekolah.
Baca Juga: RUU PKS Mandeg, Kasus Kekerasan terhadap Perempuan Naik 800 Persen!
"Agar siswa-siswi bisa lebih ketat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di sekolah," ucapnya kepada Smart FM Banjarmasin, di lobi balai kota, Selasa (30/03) pagi.
Menurut Machli, persoalan penegakan disiplin penerapan prokes di sekolah sudah diserahkan kepada masing-masing sekolah melalui seluruh dewan guru. Hal itu sesuai dengan komitmen pihak sekolah sebelum diberikan rekomendasi untuk dapat menggelar PTM.
"Kami berikan rekomendasi untuk membuka PTM, dengan catatan di sekolah itu ada tim Satgas COVID-19 sendiri. Yang anggotanya, terdiri dari dewan guru dan dipimpin langsung oleh kepala sekolah," jelasnya.
Baca Juga: Nama Pj Wali Kota Banjarmasin Sudah Ditangan, Ini Gambarannya
Meski demikian, Machli mengakui, bahwa pelatihan secara khusus terkait pembentukan Satgas Covid-19 di sekolah tidak dilakukan. Namun, keberadaannya itu sifatnya sudah umum dan ada petunjuk teknisnya di Dinas Pendidikan, bahkan Kementerian Pendidikan.
Ia menekankan, pada dasarnya penanganan Covid-19 itu cukup sederhana. Yaitu disiplin menjalankan prokes ketat.
"Sepanjang siswa-siswi bermasker dan tidak berjabat tangan, serta menjaga jarak maka sebenarnya aman saja. Kami harapkan para guru lebih bisa mengawasi hal itu," tuntasnya.
Baca Juga: 'Ketagihan' Tutup TPS, Pemko Banjarmasin Maksimalkan TPS Eks Pasar Buah