Banjarmasin, Sonora.ID - Meski sudah masuk era modern, tradisi "Bagarakan Sahur" atau membangunkan orang untuk sahur di Kalimantan Selatan tetap melekat di masyarakat.
Tiap bulan Ramadhan, hampir di setiap kawasan permukiman, baik komplek perumahan atau gang-gang kecil, mudah dijumpai sekelompok anak muda yang membunyikan berbagai alat yang dibawa.
Alatnya sederhana dan mudah ditemui, seperti panci, galon air mineral, kaleng, kentungan atau radio tape. Bahkan ada pula yang tak tanggung-tanggung menggunakan perangkat perkusi ala pemain drum band, yakni snare drum.
Baca Juga: Sering Tidur Setelah Sahur? Hati-hati, Bisa Berakibat Fatal bagi Tubuh
Sekitar pukul 2-3 dinihari, kelompok yang terdiri dari anak-anak dan remaja di lingkungan perumahan pun bergerak berkeliling membunyikan alat yang mereka bawa untuk membangunkan warga.
Seperti yang terlihat di Komplek Cempaka Putih, Kota Banjarmasin, kelompok yang digawangi Aulia, terlihat semangat berkeliling dari satu gang ke gang lainnya, agar tak ada warga yang terlewat untuk menyiapkan sahur.
"Macam-macam alatnya, kalau hari pertama puasa kita pakai tape, pasang musik metal sambil keliling gang," ujar remaja di salah satu SMA Negeri di Banjarmasin itu.
Sambil terkekeh, Aulia juga mengungkapkan tak sedikit yang kesal dengan cara mereka membangunkan sahur. Apalagi saat hari pertama yang menyetel musik metal itu.