Balikpapan, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan memperkirakan kebutuhan uang di Kota Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1442H adalah sebesar Rp1,68 Triliun atau meningkat 89% (yoy) dibandingkan realisasi momen Ramadhan dan Idul Fitri pada tahun 2020 yang sebesar Rp 890 Miliar.
Demikian diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo, saat temu media Balikpapan, Jumat 23 April 2021.
Menurutnya, peningkatan ini didukung oleh adanya pemulihan aktivitas ekonomi di tahun 2021. Selain itu, meningkatnya kebutuhan uang tunai dipengaruhi oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), pola peningkatan konsumsi jelang lebaran, masih adanya budaya untuk berbagi (terutama uang baru), serta kebijakan dan stimulus Pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ada 559 Titik Penukaran Uang Baru Di Jabar Selama Ramadhan
Secara denominasi, kebutuhan Uang Pecahan Besar (UPB) yang terdiri atas pecahan Rp100.000 dan Rp 50.000 diperkirakan sebesar Rp1,5 Triliun, atau meningkat 92% (yoy).
Sedangkan Uang Pecahan Kecil (UPK) yang terdiri atas pecahan Rp 20.000 ke bawah diperkirakan sebesar Rp 143,4 Miliar, atau meningkat 79% (yoy).
Dengan mempertimbangkan kondisi Covid-19 terkini serta aspek kesehatan masyarakat, layanan penukaran uang Rupiah pada periode Ramadan/Idul Fitri 1442H dilakukan melalui kantor bank yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bersinergi dengan perbankan, BI berupaya memberikan layanan yang prima untuk memfasilitasi penukaran uang Rupiah di masyarakat dalam jumlah yang cukup khususnya selama periode Ramadan/Idul Fitri.
Layanan penukaran uang kepada masyarakat tersedia melalui loket perbankan yang tersebar pada 119 cabang bank umum yang tersebar di Kota Balikpapan, Kabupaten PPU dan Paser.
Baca Juga: Jelang Ramadhan dan Idul Fitri, BI Sumsel Siap Jaga Ketersediaan Uang Tunai