Sonora.ID - Banyak orang yang memanaskan masakan karena ingin menikmati makanan dalam keadaan panas maupun hangat. Makanan yang disajikan dalam keadaan panas atau hangat memang nikmat untuk disantap.
Ternyata, memanaskan makanan tidak boleh dilakukan pada beberapa jenis makanan.
Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan karena kandungan dalam makanan yang dipanaskan tersebut.
Selain itu, memanaskan makanan juga akan mengurangi kesegaran dan nutrisi dalam makanan.
Di momen lebaran, biasanya masyarakat Indonesia identik dengan masakan bersantan seperti opor dan rendang. Selain opor, masakan Indonesia banyak yang menggunakan santan dalam kuahnya.
Baca Juga: Cara Mudah Buat Cendol, Bisa Dijadikan Minuman untuk Buka Puasa
Melansir Kompas.com, ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz., menjelaskan alasannya. Ia menilai opor dan rendang termasuk makanan yang dibuat dari campuran santan. Hal inilah yang membuat opor dan rendang tak dianjurkan untuk dipanaskan berkali-kali.
Dia menerangkan, santan sebenarnya masuk dalam kategori lemak baik. Santan kelapa mengandung asam lemak dan triliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, jika dipanaskan atau dihangatan, berulang kali, lemak pada santan tersebut sayangnya bisa berubah menjadi lemak jenuh. Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) di dalam tubuh, sehingga meningkatka pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah hingga penyakit jantung.
“Jika masakan yang mengandung santan ini dipanaskan berkali-kali, akan menimbulkan lapisan minyak. Inilah yang menyebabkan masakan tersebut menjadi berbahaya,” jelas Rista, Selasa (19/5/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai Efek Buruk Makan Opor dan Rendang yang Dipanaskan Berulang Kali",