Lampung, Sonora.Id - Kepala Perpustakaan Nasional. Muhammad Syarif Bando mengatakan pentingnya membudayakan kegemaran membaca menjadi keniscayaan suatu bangsa dapat maju dan berkembang.
Sayangnya, hal tersebut belum tumbuh subur di Indonesia sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menghidupkan iklim literasi. Padahal di era saat ini, keunggulan dan produktifitas individu ditentukan dari seberapa banyak kualitas dan pemahaman yang dimiliki.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan talk show Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dan Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, Selasa, (15/06/2021)
“Negara Singapura, Jepang, dan Korea, secara sumber daya alam memiliki keterbatasan, namun memiliki sumber daya manusia yang unggul dan produktif,” kata Syarif Bando.
Kepala Perpusnas memaparkan beberapa persoalan literasi di Indonesia, dimana rendahnya budaya baca masih menjadi masalah utama, untuk itu diperlukan peran berbagai pihak terutama pemerintah, akademisi dan semua pihak untuk dapat bahu-membahu mengatasi hal tersebut.
“Persoalan budaya baca dan literasi Indonesia terletak pada sisi hulu literasi sehingga memerlukan intervensi penguatan peran melalui kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari eksekutif, yudikatif, legislatif, BUMN/BUMD, TNI/POLRI, akademisi, pengusaha rekaman/penerbit, penerjemah, dan pengarang,” tambah Bando.