Find Us On Social Media :
Kepala BKKBN Dr dr Hasto Wardoyo, SpOG (K) dalam sebuah seminar yang dilakukan secara virtual di Jakarta (Dok BKKBN)

BKKBN : Perlu Inovasi Agar Pria Tertarik Ikut KB

Jumar Sudiyana - Rabu, 23 Juni 2021 | 05:56 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan peran pria dalam ber KB sangat penting untuk ditingkatkan, karena peran pria dalam KB masih rendah dibawah 5 persen.

Menurut Hasto, BKKBN sudah banyak melatih dokter maupun kader motivator KB pria, namun ternyata dari yang sudah dilatih mungkin hanya sedikit yang mau konsisten bekerja meningkatkan KB Pria atau vasektomi..

Hal itu sidampaikannya pada pembukaan Webinar Suami Hebat Untuk Keluarga Sehat, Senin, (21/06/2021).

Kepala BKKBN menyampaikan untuk meningkatkan kesertaan ber KB pria perlu dilakukan terobosan atau inovasi dari seseorang atau kita untuk bisa meningkatkan akseptor KB Pria.

Misalnya penggunaan kondom agar bisa meningkat sekaligus juga dapat mencegah penyakit menular, inovasi Metode Operasi Pria (Vasektomi) sudah dilakukan oleh beberapa daerah dan Kepala Daerah dengan memberikan penghargaan sejumlah uang atau penghargaan lainnya. Ini sudah menunjukan bahwa daerah mau mendukung dan mendorong peningkatan KB Pria, hanya perlu ada inovator yang bisa mengemas hal tersebut.

“Kerjasama BKKBN, perguruan tinggi, masyarakat dan swasta sangat penting dapat dijadikan kekuatan yang besar. Saya juga sampaikan terimakasih kepada para dokter dan motivator KB pria yang sudah mendukung sejak lama dan bekerja keras untuk KB pria,” kata Hasto.

Menurut data hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, kesertaan KB pria masih sangat rendah dengan persentase capaian KB kondom sebesar 2,5% dan vasektomi sebesar 0,2%. Sementara data Survei Kinerja dan Akuntabilias Program (SKAP) KKBPK 2019 capaian KB kondom 3% dan vasektomi 0,2%.

Hal ini terjadi karena masih banyak keluarga yang beranggapan bahwa KB adalah urusan perempuan, masih rendahnya pengetahuan pria tentang KB pria, rumor yang beredar di masyarakat bahwa vasektomi adalah kebiri, dan pandangan sosial, budaya dan agama terhadap vasektomi menjadi tantangan dalam meningkatkan kesertaan KB Pria.

Menjawab berbagai mitos tentang KB pria khususnya vasektomi Dr. Widi Atmoko, Sp.U(K) menjelaskan bahwa Vasektomi tidak sama dengan kebiri karena hanya memotong atau mengikat saluran sperma/vas deferens kanan dan kiri hal ini tidak mempengaruhi fungsi testis serta produksi testosterone tetap normal.

"Saat ini tindakan vasektomi tidak invasive dan mudah bahkan dilakukan tanpa mengunakan pisau sehingga tanpa sayatan, dilakukan cepat hanya sekitar 10-20 menit kompikasiny sangat ringan secara efektifitas dan efisiensi juga sangat tinggi,” jelas Widi Atmoko.

Dokter Widi Atmoko menambahkan melalui vasektomi tidak meningkatkan berat badan karena tidak memiliki efek terhadap hormone testosterone. Vasektomi tidak menyebabkan penurunan libido atau hasrat seksual dan tidak mempengaruhi persyarafan sehingga tidak menyebabkan impotensi, tidak meningkatkan risiko kanker prostat.

"Keuntungan vasektomi murah, efektif, sederhana, reversible dan aman. Vasektomi adalah metode kontrasepsi yang paling mudah, efektif dan aman," tambah Widi.