Semarang, Sonora.ID - Sebulan terakhir ini angka kasus Covid-19 semakin meningkat, sudah dimulainya lockdown atau PPKM di sejumlah daerah yang berzona merah.
Sampai saat ini Covid-19 masih menjadi momok yang ditakuti oleh semua masyarakat.
Dengan adanya peningkatan angka kasus Covid-19 Pemerintah mengingatkan lagi bahwa mematuhi protokol kesehatan sangatlah penting, dan tidak disarankan untuk keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.
Sama halnya dengan Pemerintah Kota Semarang yang saat ini sedang sibuk mengupayakan kesejahterasaan, kenyamanan warga Kota Semarang.
Dengan yang kita tahu bahwa baru saja Pemerintah Kota Semarang menambahkan tempat karantina baru di beberapa titik karen melihat pasien Covid-19 makin meningkat dan hampir di semua RS di Semarang penuh sehingga mengharuskan Pemkot Semarang menambahkan tempat karantina baru.
Baca Juga: Trem Belanda Bakal Jadi Moda Transportasi Umum di Semarang?
Kesediaan menambahkan tempat karantina baru pastinya juga menambahkan tenaga medis dan losgistik yang layak dan cukup untuk para pasien Covid-19.
Saat ini, Pemerintah Kota Semarang membuka RS darurat Covid-19 dengan ketersediaan 106 tempat tidur isolasi dan 12 ICU yang bertepatan di Rumah Sakit Darurat Corona (RSDC) Kedungmundu, Tembalang, Semarang.
Namun saat ini Rumah Sakit Darurat tersebut sedang menunggu proses perizinan, tetapi Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap RSDC dapat segera dimanfaatkan secara maksimal dengan kesiapan sarana prasarana seperti fasilitas hingga tenaga medis.
Semarang juga mempunyai Rumah Sakit milik Pemkot yaitu RSWN (Rumah Sakit Wongsonegoro) yang saat ini sudah membuka hampir 400 tempat tidur isolasi pasien Covid-19 yang dari sebelumnya hanya menyediakan 150 tempat tidur.
BOR (Bed Occupancy Rate) di Semarang saat ini sudah hampir mencapai 100% yaitu 91,4%, hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam.
Baca Juga: Berburu Peralatan Dapur Hingga Gerabah di Pasar Kriya Tuntang