Find Us On Social Media :
Ilustrasi rempah (istock)

Aneka Wedhang Khas Kota Semarang yang Nikmat Disruput Saat Cuaca tak Menentu

Iyeng Veda - Rabu, 23 Juni 2021 | 19:00 WIB

Semarang, Sonora.ID - Cuaca di kota Semarang sedang tidak menentu. Kadang hujan, kadang panas membuat tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit, seperti flu, sakit tenggorokan atau pilek.

Tentunya hal ini cukup membuat khawatir. Paling enak ketika cuaca sedang tak menentu adalah menyruput wedang.

Seperti diketahui wedang adalah sebutan umum untuk minuman hangat tradisional yang terbuat dari campuran air dengan beberapa rempah-rempah yang berfungsi memberikan sensasi hangat pada tubuh.

Warga Semarang dan sekitar yang sedang dilanda hujan akhir-akhir ini tak perlu khawatir.

Terdapat beberapa wedang nikmat berkhasiat yang dapat menghangatkan tubuh khas Semarang. Berikut rekomendasi wedang atau minuman hangat tradisional khas Kota Semarang yang legendaris dan patut dicoba:

Baca Juga: Berburu Peralatan Dapur Hingga Gerabah di Pasar Kriya Tuntang

1. Wedhang kacang

Wedang kacang tmerupakan minuman yang tepat untuk anda nikmati ketika cuaca tak menentu sedang menerpa Semarang.

Minuman khas Semarang yang satu ini biasanya disajikan dalam sebuah mangkuk dan dalam keadaan hangat. 

Konon, wedang kacang tanah ini sudah digemari sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Biasanya satu porsi wedang kacang tanah ini diberi kuah yang terbuat dari air jahe, sedikit santan dan gula.

Bagi anda yang ingin berburu wedang kacang tanah di Semarang, cobalah datang ke Gang Kapuran di sekitar Jalan Ki Mangunsarkoro.

Warung wedang ini sudah ada sejak tahun 1977. Untuk semangkok wedang kacang tanah ini dibanderol dengan harga murah meriah. Seporsinya dijual tak lebih dari Rp 10.000.

Meskipun secara tradisional, wedang ini hanya berisi kacang saja tapi sekarang sudah banyak ditambahkan bahan lain.

Selain kacang tanah, wedang kacang juga dilengkapi kacang hijau, ronde hingga irisan roti tawar. Wedang kacang tanah bisa jadi pilihan kuliner herbal legendaris penghangat tubuh.

Baca Juga: Tradisi Dugderan Khas Semarang Tetap Berjalan Dengan Prokes Ketat