Balikpapan, Sonora.ID - Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila mengemukakan, saat kemunculan pandemi Virus Corona (Covid-19) masuk pada Maret 2020 di PPU, bencana karhutla dan banjir mengalami penurunan.
Diketahui, Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman serius bagi masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). Karhutla terus terjadi setiap tahunnya sehingga perlu ditangani dengan serius.
Selain karhutla, bencana alam seperti banjir juga sering terjadi setiap tahunnya di wilayah ini.
Baca Juga: Pemkab PPU Kucurkan 1,4 Miliar Untuk Pembangunan Rumah Adat Kuta
Tetapi berbeda saat kemunculan pandemi Virus Corona (Covid-19) masuk pada Maret 2020 di PPU, bencana karhutla dan banjir mengalami penurunan.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Marjani melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD PPU Nurlaila.
"Kalau dilihat kasus Covid-19 cukup tinggi pada tahun 2020, namun minim sekali karhutla dan minim banjir. Tahun 2021 juga ada terjadi tapi tidak terlalu banyak," ujar Nurlaila. Kendati demikian, pihaknya tetap selalu waspada jika sewaktu-waktu terjadi karhutla dan banjir di wilayah PPU.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di PPU Ikuti Kebijakan Pemerintah Daerah
"Kalau kami semua harus diwaspadai. Tergantung apa yang terjadi di lapangan kalau banjir kita waspadai. Karhutla apalagi. Kalau karhutla itu wajib. Karena karhutla kalau api kecil tidak ditangani akan membesar.