Find Us On Social Media :
Mobil Perpustakaan Keliling guna memenuhi target literasi masyarakat hingga ke pedesaan. (Dok Perpusnas)

Pemprov NTB Bangun Gedung Perpustakaan Senilai Rp 15 Milyar

Jumar Sudiyana - Rabu, 25 Agustus 2021 | 15:10 WIB

Mataram, Sonora.Id - Rendahnya literasi budaya diawali dari rendahnya budaya baca. Dan penghakiman dunia internasional terhadap rendahnya angka budaya baca Indonesia seakan sudah menjadi pembenaran.

Ironisnya, banyak pihak yang memamerkan kondisi tersebut dalam berbagai forum. Seperti menebalkan pernyataan tersebut. Maka, memperkuat peran sisi hulu bagi peningkatan literasi mutlak dilakukan mungkin.

Jangan lagi menyalahkan masyarakat sebagai pihak yang dikambing hitamkan atas literasi rendah. Tepat, memperkuat dari para eksekutif, pelaku seni, sastrawan, dosen, budayawan inilah yang harus dilihat untuk pertumbuhan ekosistem literasi di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) yang digelar di Kota Mataram, NTB, Rabu (25/9/2021).

"Mereka harus membantu Indonesia lepas dari stigma tersebut," ujar Bando.

Indonesia harus bangga karena sejatinya memiliki keturunan nenek moyang karena sejarah membuktikan tidak kurang dari 100 aksara daerah berhasil ditemukan sejak era kejayaan Nusantara.

"Persoalan literasi bisa selesai jika para pelaku di sisi hulu mampu berkolaborasi kebijakan, bersinergi mengembangkan potensi kedaerahan yang ditulis oleh orang lokal," tambah Bando.

Jika ini mampu dioptimalkan, Indonesia tidak akan mengalami kekurangan bahan bacaan dan rasio buku dengan jumlah penduduk secara bertahap teratasi.

Dukungan juga ditunjukkan Perpustakaan Nasional di hadapan Gubernur NTB Zulkieflifirmansyah. Perpusnas secara khusus memberikan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan modern senilai Rp15 miliar.

"Bantuan pojok baca digital (POCADI) di tiga kabupaten/kota, dan bantuan koleksi bahan bacaan bagi 10 perpustakaan desa sebanyak masing-masing 500 eksemplar," kata Zulkifli.

Melihat dukungan penuh dari Perpusnas bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) di NTB, Gubernur juga menunjukkan kebanggaan serupa dengan kafe perpustakaan keliling (feeling). Feeling adalah bukti kolaborasi dinas perpustakaan NTB dengan Bank NTB Syariah.

Feeling jenis armada minibus perpustakaan yang sudah dilengkapi dengan digital library (NTB e-lib).

Dukungan senada juga disuarakan Ketua DPRD Provinsi NTB Baiq Isvie Rupaedah. kita akan mengawal program kerja. pemerintah NTB yang berhubungan dengan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, melatih orang cerdas itu perlu ketekunan. Dan parameter SDM yang cerdas berkualitas adalah dari kebiasaan membaca.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas juga mengukuhkan Bunda Literasi Provinsi NTB Niken Saptarini Widyawati periode 2021-2024, yang diharapkan mampu menjadi panutan dalam menumbuhkan kegemaran membaca khususnya di kalangan keluarga.

Bunda Literasi berpendapat bahwa peningkatan literasi harus melibatkan seluruh elemen. Budaya baca yang kuat diawali dengan minat baca yang kuat pula. Dan itu harus timbul dari dirinya sendiri sehingga akhirnya menjadi kebiasaan.