Find Us On Social Media :
Kegiatan penyerahan sumbangan sembako dari DKK untuk penyandang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), yang diwakilkan oleh Sekretaris Wali Kota Surakarta, Ahyani. (Dok DKK)

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Donasi Pembaca Kompas untuk difabel dan ODGJ di Surakarta

Jumar Sudiyana - Sabtu, 11 September 2021 | 21:50 WIB

Surakarta, Sonora.Id - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) menyalurkan bantuan 300 paket sembako untuk kelompok difabel netra, difabel tuli, difabel intelektual, dan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang ada di wilayah Surakarta, Jawa Tengah.

Dana bantuan berasal dari donasi pembaca Kompas yang dikelola oleh Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK).

Bantuan diserahkan melalui Pemerintah Kota Surakarta. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh
Koordinator Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas kepada
Sekretaris Wali Kota Surakarta Ahyani yang mewakili Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pada Jumat
(10/9/2021) di Pendhapi Gede Balai Kota Surakarta.

Turut hadir dalam acara itu perwakilan warga difabel penerima bantuan. Bantuan disalurkan ke lima titik posko penyandang disabilitas di lokasi berbeda di Kota Surakarta, yaitu Posko Gd.
Solo Trade Center, Posko Rumah Blogger Indonesia (RBI), Posko Kerten Laweyan, Posko Sekretariat KPSI Solo,
dan Posko Banjarsari. Penyaluran paket sembako turut dibantu oleh para sukarelawan dari Gramedia Store Solo.

Dalam sambutannya, Ahyani mengapresiasi bantuan bagi warga difabel. Dia berharap kolaborasi pemerintah dan swasta perlu diperkuat untuk membantu warga yang kehidupannya paling terdampak sejumlah kebijakan untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

“Kami berterima kasih kepada Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas yang telah menyalurkan bantuan dari pembaca
Harian Kompas,” ujarnya.

Ahyani berharap bantuan dalam bentuk lain juga diberikan kepada siswa-siswa yang akan melakukan pembelajaran tatap muka. Bantuan bisa berupa bingkisan kecil berisi masker, sanitizer, dan peralatan lain
untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Agus Murdanso (61), penyandang disabilitas daksa, mengungkapkan, pandemi memberi pukulan berat pada warga antara lain turunnya atau hilangnya pendapatan. Agus yang menggantungkan ekonomi keluarga dengan memberikan kursus karawitan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang.

“Prioritas warga pasti memenuhi kebutuhan
utama seperti makan. Jadi, kebutuhan kursus musik pasti tidak prioritas lagi,” ujarnya.