Makassar, Sonora.ID - Perusahaan tambang dan pengolahan nikel, PT Vale Indonesia, menunjukkan komitmennya menjadi industri yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan terus mengurangi tingkat emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi nikel.
Diketahui, sepanjang lima dekade, PT Vale telah membangun dan mengoperasikan tiga Pembagkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas total 365 Megawatt.
Keberadaan tiga PLTA tersebut mampu menurunkan ketergantungan perusahaan terhadap bahan bakar fosil untuk menyuplai energi ke pabrik pengolahan.
PT Vale juga menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor operasional Perusahaan.
Hanya saja, operasional PLTA saja dinilai belum cukup untuk mengikis emisi karbon. PT Vale mengambil ancang-ancang melakukan konversi batu bara ke gas.
"Saat ini, walaupun sudah didukung 100 persen PLTA, kami masih menggunakan minyak dan batu bara untuk operasional tanur (tungku) pengering dan reduksi. Akan tetapi, kemungkinan besar akan mengarah ke gas," ujar Presiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy kepada awak media melalui zoom meeting, baru-baru ini.
Baca Juga: Dorong Pariwisata Lutim, Pemprov Sulsel Ingin Ambil Alih Bandara Vale