Find Us On Social Media :
Presiden Joko Widodo melakukan kegiatan Groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Kompleks Karawang New Industrial City, Jawa Barat (TribunJateng)

Jokowi: Groundbreaking Pembangunan Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia Bahkan di Asia Tenggara

Tito Suhandoyo - Kamis, 16 September 2021 | 10:50 WIB

Sonora.ID - Presiden Joko Widodo pada 15 September 2021 melakukan kegiatan Groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Kompleks Karawang New Industrial City, Jawa Barat.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan, bahwa pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik ini merupakan yang pertama kali di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. 
 
"Kita parut bersyukur bahwa hari ini bisa menyaksikan Groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di indonesia bahkan pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi 1,1 Miliar Dolar Amerika Serikat, " ujar Jokowi.
 
Baca Juga: Sidak PTM Terbatas, Gibran Masih Temukan Guru Tidak Pakai Masker
 
Presiden Joko Widodo pun menegaskan bahwa pembangunan pabrik baterai listrik ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk hilirsasi industri, dan mengubah struktur ekonomi domestik yang selama ini berbasis komoditas mentah, menjadi berbasis proses industrialisasi. 
 
"Masuk ke industrialisasi, menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi, " ungkap Jokowi. 
 
Presiden Joko Widodo pun mengklaim bahwa Indonesia memiliki cadangan Nikel terbesar di dunia, sehingga dengan potensi tersebut diharapkan dalam waktu 3 hingga 4 tahun ke depan bisa menjadi produsen utama produk barang jadi berbasis nikel. 
 
"Seperti baterai lithium, baterai listik, baterai kendaraan listrik. Industrialisasi nikel akan memberikan nilai tambah biji nikel secara signifikan diolah menjadi sel baterai nilainya akan meningkat 6 sampai 7 kali lipat dan jika menjadi mobil listrik akan meningkat lagi nilai tambahnya yaitu sebesar 11 kali lipat, " lanjut Jokowi.
 
Baca Juga: BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2021 Surplus 4,74 miliar dolar AS